MAKALAH
Peranan Psikologi Terhadap Pendidikan
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Yang dibina oleh Ibu Evi Muafiyah, S.Pd, M.Ed
Oleh:
AHMAD
FAWAID
NIM
..................................................
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SONGO
FAKULTAS TARBIYAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan
kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Peranan Psikologi Terhadap Pendidikan”.
Dalam Penulisan makalah ini, penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1. Guruku tercinta yang tidak henti –
hentinya mendidik dan membimbing saya
2. Ibu Evi Muafiyah, S.Pd, M.Ed dosen
mata kuliah yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan
bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah
ini
3. Rekan-rekan semua Secara khusus
penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah
memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis,
baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
4. Semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah
ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Situbondo,14 Januari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
A.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
2. Rumusan
Masalah
B.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Peran
Psikologi terhadap Pendidikan
2. Kontribusi
Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum.
3. Kontribusi
Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran
4. Kontribusi
Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Penilaian
5. Kontribusi
Psikologi Pendidikan terhadap guru
C.
BAB III
PENUTUP 8
1. Kesimpulan 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan
biasanya berawal saat seorang bayi
itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari
sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik
dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka
sebelum kelahiran.
Menurut Whiterington, pendidikan
adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar.
Itu artinya bahwa tindakan-tindakan belajar yang berlangsung secara terus
menerus akan menghasilkan pertumbuhan pengetahuan dan perilaku sesuai dengan
tingkatan pembelajaran yang dilalui oleh individu sendiri melalui proses
belajar-mengajar. Karena itu untuk mencapai hasil yang diharapkan, metode dan
pendekatan yang benar dalam proses pendidikan sangat diperlukan.
Kalau kita berbicara tentang
individu yaitu manusia, maka kita akan bertemu dengan beberapa keunikan
perilaku/jiwa (psyche), dan faktor ini akan berhubungan erat bahkan menentukan
dalam keberhasilan proses belajar. Didasari pada begitu eratnya antara tugas
psikologi (jiwa) dan ilmu pendidikan, kemudian lahirlah suatu subdisiplin yaitu
psikologi pendidikan (educational psychology).
Psikologi
pendidikan berperan penting dalam peningkatan mutu siswa dengan menerapkan
prinsip-prinsip psikologi kedalam dunia pendidikan. Psikologi dengan objek
manusia (tingkah laku), sedangkan pendidikan berorientasi pada perubahan
perilaku siswa, cocok untuk dipadukan dengan harapan mendapatkan perilaku siswa
yang diinginkan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah peranan psikologi terhadap
pendidikan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Peran Psikologi terhadap Pendidikan
Tidak
bisa dipungkiri lagi bahwa sudah sejak lama bidang psikologi pendidikan telah
digunakan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan
telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan, diantaranya
terhadap pengembangan kurikulum, sistem pembelajaran dan sistem penilaian.
1. Kontribusi Psikologi Pendidikan
terhadap Pengembangan Kurikulum.
Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan
pengembangan kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman
aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar. Terlepas dari berbagai
aliran psikologi yang mewarnai pendidikan, pada intinya kajian psikologis ini
memberikan perhatian terhadap bagaimana in put, proses dan out pendidikan dapat
berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.
Secara psikologis, manusia merupakan individu yang unik.
Dengan demikian, kajian psikologis dalam pengembangan kurikulum seyogyanya
memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari
segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta
karakterisktik-karakteristik individu lainnya.
Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu menyediakan kesempatan
kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya,
baik dalam hal subject matter maupun metode penyampaiannya.
Secara khusus, dalam konteks pendidikan di Indonesia saat
ini, kurikulum yang dikembangkan saat ini adalah kurikulum berbasis kompetensi,
yang pada intinya menekankan pada upaya pengembangan pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus
memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian dalam pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi, kajian psikologis terutama berkenaan dengan aspek-aspek: (1)
kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks; (2) pengalaman
belajar siswa; (3) hasil belajar (learning outcomes), dan (4) standarisasi
kemampuan siswa
2. Kontribusi Psikologi Pendidikan
terhadap Sistem Pembelajaran
Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori
yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam
pembelajaran, seperti : teori classical conditioning, connectionism, operant
conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran
lainnya. Terlepas dari kontroversi yang menyertai kelemahan dari masing masing
teori tersebut, pada kenyataannya teori-teori tersebut telah memberikan
sumbangan yang signifikan dalam proses pembelajaran.
Di samping itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan
pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution
(Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan tiga belas prinsip dalam belajar, yakni :
Ø Agar seorang benar-benar belajar, ia
harus mempunyai suatu tujuan
Ø Tujuan itu harus timbul dari atau
berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang
lain.
Ø Orang itu harus bersedia mengalami
bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang
berharga baginya.
Ø Belajar itu harus terbukti dari
perubahan kelakuannya.
Ø Selain tujuan pokok yang hendak
dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan.
Ø Belajar lebih berhasil dengan jalan
berbuat atau melakukan.
Ø Seseorang belajar sebagai
keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional,
sosial, etis dan sebagainya. Seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari
orang lain.
Ø Untuk belajar diperlukan insight.
Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal
fakta lepas secara verbalistis.
Ø Disamping mengejar tujuan belajar
yang sebenarnya, seseorang sering mengejar tujuan-tujuan lain.
Ø Belajar lebih berhasil, apabila
usaha itu memberi sukses yang menyenangkan.
Ø Ulangan dan latihan perlu akan
tetapi harus didahului oleh pemahaman.
Ø Belajar hanya mungkin kalau ada
kemauan dan hasrat untuk belajar.
3. Kontribusi Psikologi Pendidikan
terhadap Sistem Penilaian
Penilaiain pendidikan merupakan salah satu aspek penting
dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan.
Melaui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja
yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau
pembelajaran tertentu.
Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan
nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik,
terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur
tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya.Kita mengenal
sejumlah tes psikologis yang saat ini masih banyak digunakan untuk mengukur
potensi seorang individu, seperti Multiple Aptitude Test (MAT), Differensial
Aptitude Tes (DAT), EPPS dan alat ukur lainnya.
Pemahaman
kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran
psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan
individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan
individu yang optimal.
4. Kontribusi Psikologi Pendidikan
terhadap guru
Guru
dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya
dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku
orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku peserta didik
dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara
efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian
tujuan pendidikan di sekolah.
Dengan
memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan
psikologisnya diharapkan dapat :
1.
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan
guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang
dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran
2.
Memilih strategi atau metode pembelajaran yang
sesuai.
Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan
guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai,
dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis
belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya.
3.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan
konseling.
Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran,
juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi
pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara
tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan
dan keakraban.
4.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap
potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan
memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk
melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman
psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan
untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
5.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar
yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai
memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di
dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan.
6.
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan
untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan
menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
7.
Menilai hasil pembelajaran yang adil.
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu
guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik
dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan
hasil-hasil penilaian.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Psikologi
sangat berperan aktif dalam dunia pendidikan diantaranya dalam beberapa hal
berikut :
1.
Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap
Pengembangan Kurikulum.
2.
Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem
Pembelajaran
3.
Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem
Penilaian
4.
Kontribusi Psikologi Pendidikan terhadap guru
a.
Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat.
b.
Memilih strategi atau metode pembelajaran yang
sesuai.
c.
Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan
konseling.
d.
Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
e.
Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
f.
Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
g.
Menilai hasil pembelajaran yang adil.